Di sebuah toko bunga, terlihat seorang pria memilih rangkaian bunga mawar.. Hari itu adalah hari special baginya karena di hari itu adalah hari jadinya dengan kekasihnya..
Setelah sekian lama ia memilih, akhirnya ia menemukan untaian bunga yang sesuai dengan keinginanya.. Dengan agak tergesa-gesa, ia menyuruh si penjaga toko untuk membungkusnya.. Rasanya hati berdebar menahan gejolak untuk segera bertemu dengan sang pujaan hati. Sesekali juga nampak senyum indah menghiasi wajahnya..
Beberapa ikat mawar nan indah telah didapat, bingkisan kecilpun sudah ia persiapkan dan sekarang tibalah waktunya untuk menemui sang kekasih hati.. Selesai berucap salam, pria itu keluar dari toko bunga dengan langkah tergesa gesa..
Namun tepat di depan toko, langkah pria itu sejenak terhenti.. Ia melihat seorang gadis berambut panjang sedang memandangi rangkaian bunga-bunga indah di etalase. Matanya terlihat dengan jelas tengah berkaca-kaca, seperti akan menangis..
Karena rasa penasaran, pria itu berjalan mendekat menghampiri si gadis lalu bertanya “Ada apa, dik?? Ada apa dengan bunga-bunga itu?? Kenapa kamu menangis??”
“Aku ingin memberi salah satu untaian bunga mawar ini untuk ibuku, mas” gadis cantik itu melanjutkan, “Seumur hidup, aku belum pernah memberikan bunga seindah ini untuk ibu..”
“Kenapa tidak kau beli saja?? Bunganya bagus, kok.” kata pria tersebut sambil turut mengamati salah satu karangan bunga..
“Aku gak punya uang, mas..”
“Ya sudah, pilih saja salah satu, biar aku yang bayar..” Pria itu menawarkan diri sambil tersenyum..
Akhirnya gadis itu mengambil salah satu karangan bunga.. Dengan ditemani sang pria, gadis itu lalu menuju kasir.. Kemudian keduanya berjalan keluar dari toko.. Di depan toko, pria itu juga menawarkan diri untuk mengantar si gadis pulang.. Dengan sedikit basa basi, gadis itupun menolak.. Namun akhirnya iapun menerimanya karena sebenarnya ia tak mampu menolak ajakan pria tampan itu..
Dua orang itu lalu melaju menggunakan motor menuju ke sebuah tempat yang ditunjukkan oleh si gadis.. Hati pria itu terperanjat ketika gadis cantik itu ternyata mengajaknya ke sebuah kompleks pemakaman umum..
“Lho kug makam?? Emang rumahmu dekat sini, dik??” tanya pria itu..
“Nggak, mas. Rumahku belakang Solo Grand Mall. Kita turun di sini sebentar ya mas.. Aku ingin memberikan rangkaian mawar ini pada Ibu..”
Dengan perasaan bingung dan seribu tanya, pria itu lalu mengikuti langkah-langkah si gadis.. Dan ketika sampai di sebuah batu nisan, gadis itupun menghentikan langkahnya.. Dengan air mata yang tak henti mengalir dari kedua mata indahnya, gadis itu lalu meletakkan karangan bunga tadi ke sebuah makam..
Dengan perasaan bingung dan seribu tanya, pria itu lalu mengikuti langkah-langkah si gadis.. Dan ketika sampai di sebuah batu nisan, gadis itupun menghentikan langkahnya.. Dengan air mata yang tak henti mengalir dari kedua mata indahnya, gadis itu lalu meletakkan karangan bunga tadi ke sebuah makam..
Dengan perasaan haru, pria itu memberanikan diri untuk bertanya.. “Makam siapa itu, dik??”
“Ini makam ibuku, mas.. Ibu yang selalu aku rindukan setiap saat.. Ibu yang mengorbankan nyawanya demi melahirkanku..”
“Ini makam ibuku, mas.. Ibu yang selalu aku rindukan setiap saat.. Ibu yang mengorbankan nyawanya demi melahirkanku..”
Melihat kejadian itu, setelah mengantarkan gadis itu pulang ke rumah, sang pria membatalkan niatnya untuk menemui sang kekasihnya..
Siang itu juga, pria itu memacu kencang motornya pulang rumahnya.. Untuk memberikan mawar yang ia beli tadi.. Untuk melihat wajah ibu yang ia abaikan selama ini.. Untuk bersujud di bawah kakinya dan memeluk erat sang ibu..
----------------------------------------------------------------------------------------------
Memang benar, terkadang kita terlalu egois.. Senantiasa mengejar kesenangan diri sehingga ia sering kali terlupakan tersisihkan. Seseorang yang seharusnya kita sayangi melebihi apapun.. Seseorang yang mau mempertaruhkan nyawanya demi kita.. Yaitu Ibu kita.. (By Haydar Ali)
----------------------------------------------------------------------------------------------
Memang benar, terkadang kita terlalu egois.. Senantiasa mengejar kesenangan diri sehingga ia sering kali terlupakan tersisihkan. Seseorang yang seharusnya kita sayangi melebihi apapun.. Seseorang yang mau mempertaruhkan nyawanya demi kita.. Yaitu Ibu kita.. (By Haydar Ali)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar